Kamis, 16 Oktober 2014

Menentukan Arah (2008) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Album ke enam Sheila On 7 kali ini bertajuk Menentukan Arah yang dirilis pada bulan oktober 2008. Akan tetapi single Betapa dalam album ini sudah dirilis sejak bulan juni tahun yang sama. Album ini disebut-sebut sebagai album kembalinya Sheila On 7, dimana mereka kembali mendapat perhatian yang baik dari penikmat musik. Single seperti Betapa, Yang Terlewatkan, Mudah Saja mulai kembali merajai top chart musik di Indonesia. Bermaterikan 10 lagu album ini dilempar ke pasaran.

Sembilan dari 10 lagu yang ada diciptakan oleh Eross, sementara yang satu diciptakan Adam. Berikut daftarnya:

  • 01.   Betapa
  • 02.   Yang Terlewatkan
  • 03.   Ibu Linda
  • 04.   Jalan Keluar (cipt. Adam)
  • 05.   Mudah Saja
  • 06.   Arah
  • 07.   Lia Lia Lia
  • 08.   Alasanku
  • 09.   Segalanya
  • 10.   Sampai Kapan

Nuansa dalam cover albunya berwarna abu-abu dengan Sheila On 7 menggunakan logo baru sejak album ini.




Yang menarik disini, jika biasanya di cover album ditulis lirik dari lagu yang ada disini tidak. Alih-alih lirik, yang ditulis malah cerita dibalik proses rekaman lagu itu sendiri.

BETAPA
Lagu ini seperti roh di Menentukan Arah: fresh, simple, menarik, dan melodius. Semua orang bisa memainkan beat drum lagu ini di tuts kibord hanya dengan dua jari, tapi posisi jari di gitar tidak memungkinkan untuk dimainkan live, jadi Eross harus sedikit improvisasi  untuk menyelamatkan permainannya. Brian juga tidak bisa main drum akustik di lagu ini; maka begitu live lagu ini terasa so rock. Mungkin karena dendam, hehehe.

YANG TERLEWATKAN
“Yang Terlewatkan” hampir terlewatkan dan baru masuk di sesi akhir pengumpulan materi album, padahal Brian yakin kalau lagu ini adalah hits SO7 berikutnya sejak pertama kali mendengar demonya dan tak rela kalau dinyanyikan orang lain. Setelah mencoba berbagai bassline, Adam berharap yang akhirnya terpilih tidak mengecewakan dan – yang paling utama tidak fals – karena memakai bass fretless. Eross kembali menggunakan kata “Hebat” dalam lirik, tapi bukan berarti lirik biasa. Menurut Duta, Eross sangat jarang menulis lirik yang isinya tenteng menyesali sesuatu. Ada apa dengan Eross?

IBU LINDA
Terjadilah debat panjang antara Eross dan Brian tentang beat drum di bagian reff, dimana berbagai versi dicoba dan akhirnya versi Brian keluar sebagai pemenang. Brian selalu memperjuangkan beat drum terbaik, walau harus berdebat dengan Eross, dan setiap mendengar lagu ini masih takjub dan heran akan asalnya ide beat ini. Duta yang tak terlalau mempersoalkan beatmaupun lirik, merasa tema di nada terakhir adalah bagian yang paling enak di lagu ini.

JALAN KELUAR
Pada awalnya Adam ragu untuk memasukkan “Jalan Keluar” di album karena terasa begitu ringan di aransemen dan lirik, tapi buntutnya ini satu-satunya lagu ciptaan Adam yang masuk. Adam juga mengisi harmonika, dan Eross tak akan pernah melupakan ekspresinya yang pucat pasi setelah berkali-kali take. Ini termasuk satu dari tiga lagu pertama yang diisi vokalnya oleh Duta (Dalam Sehari Pula!) yang justru menganggap lirik lagu ini berbahasa tingkat tinggi. Brian pun merasa lagu ini tak akan seindah ini kalau bukan Duta yang menyanyikannya.

MUDAH SAJA
Adam berterimakasih kepada Eross karena diberi kesempatan main gitar di “Mudah Saja.” Duta menyukai bagian bait dan bridge, tapi tidak suka reff-nya. Ketika Duta mengakui hal tersebut kepada Eross, ternyata Eross juga sempat merasa kurang percaya diri terhadap lagu ini. Menurut Brian, semua orang yang sedang jatuh cinta akan mencoba megingat orang yang pernah melukai hatinya saat mendengar lagu ini.

ARAH
Di lagu ini Adam melakukan kejutan dan terobosan dengan bermain swing, walau mengaku kalau sebenarnya dia tidak bisa main swing. Eross juga memberi kejutan dengan lupa mengisi bagiian interlude dengan gitar sesuai versi demo, tapi akhirnya itu ditutup dengan brass sampling yang dimainkan Fery Efka. Duta ingin menghimbau Sheila Gank dan teman-teman semua utuk bersama-sama menentukan arah perjalanan Sheola On 7.

LIA LIA LIA
Penciptaan lagu ini terpicu oleh lirik “terbakar bahagia.” Anak-anak Duta mampu ikut menyanyikannnya karena bapaknya berulang kali mendengar versi demonya di rumah. Teman-teman band Duta pun berlaku seperti anak-anak ketika mengisi  vokal latar. Di album-album sebelumnya selalu ada lagu dengan take vokal latar yang bercanda, dan itu terjadi lagi disini, dimana teknik vokal “The Steelheart Scream” muncul tapi (Untungnya) tidak dimasukkan. Bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, silahkan ganti “Lia” dengan nama pacarmu.

ALASANKU
Brian tak berani tertawa di saat Eross take gitar, karena takut merusak mood-nya yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi untuk merekamnya. Namun Adam dengan entengnya bertanya “Apa gitar di ubah beda dengan versi demo?” di saat Eross sudah menyelesaikan 30 persen dari take gitar akustik. Alhasil, Eross panik, mengumpat sendiri dan mengulang dari awal. Eross dan Duta (yang sedang flu berat ketika mengisi vokal) berterimakasih kepada Tuhan yang telah memberikan kekuatan untuk menyelesaikan tugas masing-masing.

SEGALANYA
Duta juga flu berat ketika mengisi vokal lagu ini, maka dia mencurhkan “segalanya” untuk teriak-teriak di sini. (Mudah-mdahan hernianya gak kumat). Saat take drum di waktu subuh, sempat ada keheningan tanpa tanda-tanda kehidupan selama beberapa saat di studio,tapi baik Brian maupun Eross (selaku operator) tak ada yang mengaku kalau dirinya tertidur. Lain halnya dengan Adam yang mengaku ketiduran saat mencari bassline yang cocok, padahal ini lagu disko. “Segalanya” dipersembahkan untuk SheilaGank di seluruh dunai akhirat, “karena kau ku bisa”.

SAMPAI KAPAN

Ini salah satu lagu favorit Brian yang membuatnya sangan berhati-hati danmerasa tidak percaya diri saat take karena berfikir drum versi demonya lebih bagus. Sebaliknya entah kenapa Duta kurang suka lagu ini. Adam merasa kalau ada riff gitar yang kelupaan, persis seperti kasus “Alasanku” – dengan kejadian selanjutnya yang sama. Bisa jadi itu yang membuat Eross merasa kalau sampai kapanpun lagu ini belum selesai.
[Baca Selengkapnya...]

Rabu, 10 September 2014

507 (2006) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Banyak yang menilai bahwa musisi jika sudah mengeluarkan album “The Best” yang berupa kumpulan lagu-lagu hits yang ada di album-album sebelumnya menandakan bahwa musisi tersebut stag dalam berkarya. Tapi hal tersebut tidak bagi Sheila On 7, setahun berselang dari album The best mereka kembali mengeluarkan album yang bertajuk 507 pada tahun 2006. 

Meski dalam prosesnya mereka harus kehilangan salah satu personil lagi setelah Sakti memutuskan mengundurkan diri dari band dengan alasan pribadi. Namun di sisi lain Brian akhirnya diangkat sebagai drummer tetap Sheila On 7. 

Terdapat 10 lagu dengan tambahan 1 trek intro pada pembukaannya. Lagu utamanya adalah Mantan Kekasih, Radio, dan Pemenang. Untuk lagu pemenang masuk dalam album Voice from the FIFA World Cup 2006 untuk edaran Indonesia dan Malaysia.

Berikut Track di album 507:
  • 01.   Intro
  • 02.   Radio (cipt. Eross)
  • 03.   Mantan Kekasih (cipt. Eross)
  • 04.   Ingin Pulang (cipt. Adam)
  • 05.   Kau Kini Ada (cipt. Duta)
  • 06.   Pemenang (cipt. Eross)
  • 07.   Bingkisan Tuhan (cipt. Adam)
  • 08.   Terlalu Singkat (cipt. Eross)
  • 09.   Terjamah Yang Lain (cipt. Eross)
  • 10.   Cahaya Terang (cipt. Adam)
  • 11.   Last Pretence (cipt. Eross)


Cover albumnya memilih rumput sebagai background dengan sebuah daun berwarna merah di atas rumput tersebut. Ditambah dengan logo Sheila On 7 dan nama album 507.




Ketika membuka albumnya akan ada sambutan dari Sheila On 7 sebagai penanda 10 tahun band ini berdiri. Berikut ini aku tulis ulang sambutan tersebut.

10 Tahun Pertama

Di penghujung 10 tahun pertama ini kita tutup dengan 507… Sebuah album dengan pengorbanan emosional yang sangat besar. Dengan peralihan dan pergeseran komitmen dari sebuah Band. Dan perlu diketahui butuh jiwa dan hati yang besar untuk menjalankan komitmen tersebut untuk tetap ‘stay in the band’.

Kita semua tumbuh di satu lingkungan dengan masing-masing individu dan pola pikir yang berbeda. Mungkin itu juga yang membuat Sheila On 7 bongkar pasang personel. Tapi di tengah perjuangan kita dari band SMU menjadi band profesional… selalu ada yang tidak berubah… yaitu betapa serunya kita saat bermain musik bersama, saat kita menemukan ‘hits-hits’ di masa depan, saat kita ‘jamming’ selalu dan selalu bertingkah seperti 10 tahun lalu… dan mungkin kebiasaan inilah yang membuat Sheila On 7 masih produktif. Secara tidak langsung musik ‘easy going’-lah yang menyelamatkan Sheila On7.

Terkadang lebih mudah menjalani hidup saat memainkan lagu-lagu Sheila On 7. Kita berharap energi positif yang kita dapat dari Sheila On 7 bisa juga kalian rasakan saat mendengar musik Sheila On 7… dan membuat perasaan kalian menjadi lebih baik.

Jadi nikmatilah musik Sheila On 7, tanpa harus selalu melihat siapa yang memainkan…


507
[Baca Selengkapnya...]

Kamis, 04 September 2014

The Very Best Of (Jalan Terus) (2005) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Ini merupakan album the best dari Sheila On 7. Setelah mengeluarkan album Pejantan Tangguh pada tahun 2004, SO7 telah ditinggal drummernya Anton. Setelah itu masuklah Brian sebagai additional player. Terdapat 14 lagu di labum ini, dimana 3 diantaranya adalah lagu baru. Bertahan Disana, Sekali Lagi, dan Jalan Terus. Lagu Bertahan disana kabarnya merupakan materi yang rencananya akan dimasukkan ke dalam album Kisah Klasik Untuk Masa Depan, tapi urung dilakukan. Selain ketiga lagu baru tersebut terdapat 11 lagu lama yang merupakan hits di album-album sebelumnya.

Berikut Daftar Lagunya
01.    Bertahan Di Sana
02.    Sekali Lagi
03.    Kita
04.    Dan
05.    Sahabat Sejati
06.    Itu Aku
07.    Melompat Lebih Tinggi
08.    Pejantan Tangguh
09.    Pria Kesepian
10.    J.A.P
11.    Sephia
12.    Seberapa Pantas
13.    Berhenti Berharap
14.    Jalan Terus

Untuk versi CD terdapat 2 disk, dimana yang satunya merupakan video singkat karir Sheila On 7 dan beberapa lagu karaoke. Cover album sendiri menggunakan warna latar bitu dengan sebuah gambar headphone oranye.




[Baca Selengkapnya...]

Senin, 09 Juni 2014

Pejantan Tangguh (2004) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Ini adalah album ke empat Sheila On 7 yang dirilis pada tahun 2004. Bisa dibilang ini adalah album eksperimen dari Sheila On 7, dimana banyak tambahan instrumen pada musiknya. Jika sebelumnya di album 07 Des lebih banyak tambahan alat musik gesek, sedangkan disini lebih banyak alat musik tiup dan juga lainnya seperti perkusi. Album ini memang tidak sesukses tiga album pendahulunya dala sisi penjualan. Tapi dalam segi bermusik menampilkan bahwa Sheila On 7 semakin matang.

Ini merupakan album terakhir Sheila On 7 bersama drummer mereka Anton Widiastanto, karena pada oktober 2004 dia dikeluarkan dengan alasan tidak disiplin.

Terdapat 12 lagu dalam album ini, dimana 9 diantaranya ciptaan Eross sementara tiga lainnya ciptaan Duta, Adam, dan Anton.

Track List:
  • 01.   Pejantan Tangguh
  • 02.   Itu Aku
  • 03.   Pemuja Rahasia
  • 04.   Pilihlah Aku (cipt. Adam)
  • 05.   Brilliant 3X
  • 06.   Tanyaku (cipt. Duta)
  • 07.   Generasi Patah Hati
  • 08.   Coba Kau Mendekat
  • 09.   Ketidakwarasan Padaku
  • 10.   Pendosa
  • 11.   Jangan Beritahu Niah
  • 12.   Khaylila’s Song



Untuk cover album warna latar belakangnya coklat kekuniangan, dengan logo Sheila On 7 di kiri atas serta gambar ayam jago  dan terdapat tulisan judul album yang yang dikemas seperti sebuah stempel.


[Baca Selengkapnya...]

Kamis, 15 Mei 2014

Sebuah Kisah Klasik D3 Plano 10 - Part 7

- 0 komentar
“Hari telah berganti, tak bisa ku hindari. Tibalah saat ini bertemu dengannya. Jantungku berdegup cepat, kaki bergetar hebat. Akankah aku ulangi merusak harinya.”

Mungkin penggalan lagu Sheila On 7 cocok buat opening kali ini. emang sih sebenernya bukan mau ngomongin soal ketemu sama seseorang, tapi yang mau gue ceritain kali ini adalah soal presentasi tugas besar geoling.

Asal loe tau aja nih ya geoling itu mata kuliah yang paling ribet menurut gue, tiap minggu asistensi lah, ini lah itu lah.. hmm capek pokoknya.

Akhirnya tugas besar geoling mencapai akhir. Tapi sebelumnya kita mesti ngumpulin draf dulu sebelum presentasi besoknya. Masih ingetkah kalian kelompok 4 sama 6. Kejadian dimana kita telat ngumpulin draf?? Gue yakin loe pada masih inget.


Waktu itu kelompok gue (4) ada wawan, maman, jazen, april, meta, merli, sama gue. Terus kelompok 6 ada Angga, manel, shinta, dyah A, suci, dian, artha sama nawaf (kalo gak salah.hehe)

Jadi saat itu adalah hari dimana kita mesti ngumplin draf laporan akhir. Deadline-nya jam 6 sore pokoknya. Nah kelompok gue sama kelompok 6 belum ngumpulin tuh laporan, yang seharusnya di kasih kormat dulu (Kris sama Bendrong) habis itu baru di kasih ke asdosnya. Waktu semakin mepet, dan akhirnya punya kelompok gue selese juga.

Tapi ketika kita udah selese kormatnya udah mau berangkat buat ngasih tuh laporan, dan posisi waktu itu kelmpok gue sama 6 masih belum ngumpulin. Dan yang bikin panik lagi laporannya belum dijilid.

Akhirnya gue sama wawan jilid dulu tuh laporan, dan selese itu kita langsung nyusul komat yang dalam perjalanan menuju rumahnya mbak tiara selaku asdos. Gue sempet sms mereka (kormat) buat jalannya pelan-pelan saja kayak lagunya kotak tuh. “Bila berat, melupakan akuu, Pelan-pelan saja”. Oke lanjut... setelah itu, wawan ngebut banget bawa motornya. Salip kanan, salip kiri.. belok kanan,,belok kiri. Udah kayak pembalap mini 4WD tau ga (tamiya dong kalo gitu..haha).

Kita akhirnya gak bisa ngejar para kormat itu. Hanya berjarak beberapa detik aja sampe garis finisnya (Rumah Mbak Tiara). “sialan telat” kata gue dalam hati. Ketika gue sama wawan masuk, suasana udah tegang. Gue gak tau mesti ngapain, gue sih Cuma ngikut aja..hehe. gue liat Cuma ada 4 laporan yang ada disana, Dan pasti punya kelompok 6 juga belum ngumpulin.

Wawan sempet ngomong sama kris dan munif, padahal udah di suruh pelan-pelan kok malah udah sampe duluan. Dan munif bilang kalo mereka udah pelan banget, malahan sempet beberapa kali mereka turun dari motor dan motornya dituntun biar gak cepet sampe. (lebay)

Di dalam gue coba perhatiin satu persatu muka orang-orang yang disana. Gue liat muka kris udah tengang. sementara bendrong pasang muka Inocent. Terus gue liat wawan, seperti biasa mukanya suram. Kebetulan di depan gue ada meja kaca dan gue coba bercermin, samar-samar terlihatlah muka oon dikaca meja itu (muka gue dong?). yups betul sekali muka gue keliatan oon waktu itu. Lalu gue coba palingkan pandangan ke mbak asdosnya, dan terlihat muka cantik disana (eh). :)

Gue masih mikirin nasib kelompok 6 gimana, dan mungkin allah mendengar pikiran gue. Gak lama kemudian manel sama shinta dateng. “alhamdulillah, mereka dateng juga” batin gue. Tapi setelah mereka mengeluarkan laporannya gue hampir pingsan waktu itu (alay). Laporannya belum dijilid coy.. dan waktu itu gue langsung pura-pura maen hp dan pasang muka tak berdosa, soalnya gue tau kalo sesuatu yang gak baik bakal terjadi..

Dan benar aja, mbak tiara nanyain kenapa kok belum dijilid laporannya. Setelah beberapa saat terdiam akhirnya mbak tiara nyuruh mereka buat jilid dulu tuh laporan. Layaknya seorang pelatih yang ngasih instruksi sama pemainnya, dia jelasin dimana ada tempat fotocopy. “Ini nanti ke kiri sampe perempatan kedua, terus belok kiri lagi. Habis itu ada pertigaan belok kanan. Lurus terus sampe mentok. Disitu ada rumah warna ijo, nah disamping rumah ada tangga. Ntar kamu naik tangga itu sampe atas. Habis itu ada jalan setapak sekitar 10-15 meter. Di ujung jalan ada tali buat gelantungan sampe seberang jurang. Ntar di seberang jurang ada prosotan, terus kamu naik deh prosotan itu sambil mikir kalo kalian mau ke tempat fotocopy. Nanti lagsung sampe depat tempat fotocopy.” Manel dan sinta pun ngikut aja apa yang di kasih tau sama mbak tiara.

Saat mereka pergi, otak gue yang pentium 2 masih mencoba mencerna kata-kata mbak tiara tadi. Ngapain ya mesti naik tangga segala? Emang disini ada jurang ya? Terus apa hubungannya naik prosotan sama tempat fotocopy? Apa itu prosotan ajaib, jadi kalo naik tuh prosotan sambil mikir kita mau kemana ntar sampe sendiri. Hmm,,kayak pintu kemana aja milik Doraemon dong..ya ya ya.. gue ngerti,gue ngerti.

Saat mereka pergi (manel sama sinta) mbak tiara pergi ke belakang. Saat itu pula pikiran kere gue langsung bekerja. “wah kayaknya bakal disuguhin sesuatu nih, ya minimal minum lah” batin gue (kalo soal kayak gini otak gue udah kayak core i7). Dan benar aja sebuah teko bersama beberapa gelas dibawa keluar. Assiikkk,,tapi kayaknya Cuma gue yang seneng sama hal ini. kris, wawan, sama munif kayaknya biasa aja.  Apa mereka masih mikirin masalah keterlambatan ini ya? Tapi gue juga mikirin kok..hmm. udah lah penting minum dulu, biar ngilangin stres..haha

Masih dalam suasana tegang, dan masih menunggu manel sama sinta balik dari tempat fotocopy-an. Gue liat mbak tiara sibuk sama handphone-nya, entah gue gak tau apa yang dia lakuin sama hp-nya. Ato jangan-jangan malah gak ngapa-ngapain, dia Cuma pura-pura maen hp biar dikira orang sibuk kali ya?? Bisa jadi,,tapi ini Cuma sekedar dugaan sementara. Belum ada bukti yang menegaskan peristiwa ini. (bahasanya kayak polisi yang lagi nanganin kasus aja).

Setelah beberapa saat suasana mulai agak mencair, seperti es batu yang ada di minuman yang tadi disuguhin. Dan muali ada percakapan diantara kita. Tapi beberapa saat suasana kembali agak tegang. Semua karena ucapan mbak tiara yang bilang gini “oke yang ini (laporan kelopkok gue) saya bisa terima, tapi yang punya temen kalian (kelompok 6) saya gak bisa jamin.” Duuaarr, suara petir dan diikuti sama hujan turun dengan derasnya (pura-puranya biar keliatan dramatis). Saat itu juga kita berempat pada gak bisa berkata-kata.

Di satu sisi gue seneng soalnya laporan kelompok gue diterima, tapi di sisi lain gue juga khawatir sama kelompok 6. Kita berempat bener-bener gak bisa ngomong. Kita udah bener-bener Hopeless  saat itu. Kalo perasaan udah kayak gini, rasanya gue jadi cepet haus. (alasan buat bisa minum..hehehe)

Setelah beberapa saat akhirnya manel sama sinta kembali dengan laporannya. Saat itu suasana mulai membaik lagi. Kita sempet ngbrol secara luas disana (soalnya yang di obrolin panjang lebar, kan pajang kali lebar sama dengan luas. Iya kan). Dan setelah itu akhirnya kita pamit pulang.

Hari yang di nanti akhirnya tiba. Hari presentasi Geoling. Perlu diketahui, kalo kita kali ini presentasinya bareng sama anak-anak S1. Yah gitu lah planologi undip.

Pagi itu di kampus, semua pada sibuk buat persiapan presentasi. Ada yang nyiapin PPT, terus ada yang baca laporan, ada juga yang laporannya di bakar terus abunya diminum.. (ada-ada aja)..

Dan pagi itu juga, tau-tau gue disuruh yang presentasi dar kelompok gue. Dan sontak gue langsung teriak “Whaaatttt???? Are you kidding me???”. Eh,,nggak nggak.. nggak sampe kayak gitu kok reaksinya.. orang waktu itu gue naggepinya biasa aja kalee, gak sampe seheboh itu. Ini penulisnya lebay amat sih.. (geleng-geleng kepala)

Waktu presentasi akhirnya tiba juga. Saat itu dibagi dalam ruangan, satu di ruang kelas B.105 dan yang satu lagi di ruang seminar. Presentasinya di campur. Separuh kelmpok yang ada di kelas gue (D3), kelas A, dan Kelas B berada di ruang B.105 dan sisanya di ruang seminar.

Setelah para asdos jelasin sistem pertahanan nasional, eh sistem presentasinya maksud gue. Akhirnya presentasipun dimulai. Satu persatu kelompok maju buat presentasi. Sampai akhirnya tiba saatnya kelompok gue..

Sebelum maju gue sempet tutp mata dulu, dan tangan kanan gue taroh di dada sebelah kiri. Pas si depan jantung. “Deg deg,,deg deg,,deg deg” (suara jantung maksudnya). Saat maju kita memposisikan diri kita pada posisi masing-masing. Gue posisi kiper, wawan bek, jazen playmeker, dan maman striker. (maen bola dong kalo gitu?haha). gue jadi presentator, terus maman moderator, dan yang lain duduk manis buat bantu jawab pertanyaan.

Sesaat ketika presentasi dimulai, sepertinya bait lagu Sheila On 7 yang di atas tadi seakan merasuki tubuhku. “Jantungku berdegup cepat, kaki bergetar hebat.” Untungnya gue gak ngompol waktu itu. (biar keliatan dramatis. Sebenernya sih gue biasa aja, tapi kalo gue bilang gue biasa aja ntar gak seru. Lagian kan ini cerita semi Fiksi, jadi gak masalah dong kalo gue tambahin bumbu..). sekali lagi gue pejamkan mata ini, dan ambil nafas yang dalam supayadetak jantungku normal lagi. Setelah itu gue mulai bicara.

Gue memulai presentasi dengan semangat 45. Dengan nada yang tegas kayak bung Karno sama bung Tomo yang lagi berpidato “Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Mari kita wujudken (ejaan lama kan dibaca ken) kemerdekaan ini. kita pulangken para kompeni ke tanah mereka. Kita bangkitken semangat kita. Kita singkirken mereka. Dan kita sambut Sheila On 7 (lho malah jadi acara konser)”. Dari tadi ngomongnya “Ken” mulu, jadi kepikiran Sheila On Seven deh.

Dan saat mulai masuk pertengahan presentasi gaya bicara gue udah mulai berubah. Yang tadinya semagat 45 kini mulai agak lebih kalem. Kayak motivator Mario Teguh yang lagi ngasih motivasi “Cinta itu kasih sayang, bukan emosi. Cinta itu berawal dari hati. Labih baik anda menunggu orang yang anda cintai, anda kasihi, anda sayangi, daripada anda hanya memusakan diri dengan apa yang ada dengan emosi bukan hati. Yang perlu anda sekalian ketahui, hidup adalah sebuah pilihan, dan hidup akan terlamapu singkat untuk dilewati bersama pilihan yang salah. Maka dari itulah, anda harus berhati-hati dalam memilih pasangan”. Waduh, udah kayak motivator beneran nih gue.


Di akhir presentasi gaya bicara gue udah lain lagi. Kayak pembawa berita di tv yang bacaya cepet banget, terus nadanya agak datar. Karena saat itu waktu buat presentasi udah mau habis. Ya udah deh akhirnya gue kayak orang yng mencoba memecahkan Guinesss book of record dengan membaca 1000 kata dalam 1 menit.

Oh ya,,gue hampir lupa mau ceritain yang ini nih. Kejadian yang menguatkan rumor kalo gue bukan orang yang waras. Jadi ditengah presentasi kan lagi jelasin batuan tuh, dan ada salah satu batu yang mirip brem (tau brem kan?), kalo kena air itu batu seakan tergerus. Dan loe tau apa yang gue lakuin?? Buat ngeyakinin orang-orang yang ada disitu gue jilat tuh batu, gila gak?. Sebelumnya gue bilang kalo itu batu dijilat maka sensasinya kayak makan brem. Dan buat bikin mereka yakin secara reflek otak gila gue nyuruh buat jilat tuh batu..sinting.

Saat itu gue sadar bahwa reputasi gue sebagai cowok yang pendiem, baik, lugu, bakalan berubah jadi cowok yang gak warass.. gue sempet memperhatiin orang-orang yang ada disana. Sebagian dari mereka geleng-geleng kepala, terus ngangguk-angguk, lalu geleng-geleng lagi, ngangguk-angguk lagi kayak lagunya project pop yang Metal vs Dugem. “leng,,geleng geleng geleng geleng geleng geleng.. guk,,angguk angguk angguk angguk angguk angguk..”

Ketika sebagian orang kayak gitu, gue liat wawan malah mengacungkan jempolnya. Gue mikir nih anak gak normal kali ya? Yang lain pada heran liat gue kayak gitu, ini malah mengacungkan jempolnya. Loe gak tau apa kalo itu bisa aja menjatuhkan reputasi yang selama ini udah susah payah gue bangun? Reputasi yang gue bangun Cuma buat... (terdiam beberapa saat sambil mata berkaca-kaca).. Cuma buat.. (terdiam lagi)... Cuma buat bisa dapetin Dian Sastro.. (mulai keluar air mata).. Tapi semua udah gak penting lagi,,dia udah mutusin gue..hiks hiks..

Sory gue terbawa emosi. Sampe mana tadi?? Emmmm... tuh kan gue gak bisa cerita.. bentar ya gue tenangin diri dulu...

Satu jam dua puluh tiga menit empat puluh lima detik kemudian.....

Oke,,kita lanjutin. Jadi setelah selese presentasi kita langsung diserang sama asdosnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang membosankan dan menjenuhkan dan juga bikin emosi. Kalo aja waktu itu hati gue lagi gak dirundung pilu karena abis putus sama Dian Sastro, pasti udah gue lempar tuh asdos pake sepatu gue.

Sepanjang jalan kenangan..ehh sory.. sepanjang jalanya presentasi rasanya bosen minta ampun. Asal loe semua pada tau, itu presentasi selesenya sekitar jam 6 sore bro.. yah loe bisa bayangin lah gimana rasanya dari pagi degerin orang ceramah tentang tugasnya..hmm amat sangat begitu terlalu menjemukan, membosankan, dan menjengkelkan.... yah gitu lah ceritanya (sory gue masih terbawa emosi soal Dian Sastro tadi,,jadi gue gak bisa banyak omong..)


Udah dulu ya coy. Lain kali kita terusin lagi ya,,kalo hati gue udah gak sesedih kali ini... 


BERSAMBUNGGGG... PART 8



[Baca Selengkapnya...]

Rabu, 23 April 2014

OST. 30 Hari Mencari Cinta (2003) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Tahu film 30 Hari Mencari Cinta? Berarti tahu juga dong soundtracknya? Melompat Lebih Tinggi yang beat nya cepet, atau Berhenti Berharap yang slow banget tapi ngena liriknya. Lagu-lagu itu adalah lagu milik Sheila On 7. Yeps, pada tahun 2003 Sheila On 7 ditawari project buat bikin album soundtrack sebuah film. Bermodal 4 lagu baru dan lagu lama yang di aransemen ulang maka terciptalah album ini, dengan single utama Melompat Lebih Tinggi dan Berhenti Berharap.

Berikut ini 10 lagu yang ada di album OST. 30HMC:

  • 01.   Melompat Lebih Tinggi *
  • 02.   Berhenti Berharap *
  • 03.   Kita **
  • 04.   Berai ***
  • 05.   Mari Bercinta ***
  • 06.   Untuk Perempuan *
  • 07.   Tunjuk Satu Bintang ***
  • 08.   J.A.P ****
  • 09.   Sebuah Kisah Klasik ***
  • 10.   Menyelamatkanmu *


Ket: *New Song, **Acoustic Song, ***Remix Song, ****Original Song


Untuk cover album tidak berbeda jauh dengan cover filmnya 


[Baca Selengkapnya...]

Minggu, 20 April 2014

Ketika Aku Ditanya Soal Sheila On 7

- 0 komentar

Sebagai seorang Sheila Gank (Fans Sheila On 7) yang bisa di bilang cukup fanatik, banyak orang sering bertanya kepadaku tentang Sheila On 7. mulai dari pertanyaan simple sampai yang agak ribet. Dan berikut ini berbagai pertanyaan yang udah beberapa tahun ini ditanyakan orang-orang kepadaku.

Tanya:
Kenapa sih lo suka banget sama Sheila On 7?
Aku:
Gak tau.
Tanya:
Lha kok bisa? Lo suka tapi gak tau kenapa.
Aku:
sekarang  gue tanya. Kenapa lo sayang sama pacar lo?
Tanya:
ya.. emmmm…
Aku:
sebenarnya kita gak perlu alasan untuk sayang sama seseorang. Mungkin sheila gank yang lain punya seribu alasan di pikiran mereka, kenapa mereka suka sama Sheila on 7. Mungkin mereka juga bisa mengucapkan seribu alasan itu. Ini bukan soal kenapa gue suka sama SO7, tapi apa yang gue rasakan ketika mendengar musik mereka. Sama kayak lo yang sayang sama pacar lo. Kadang kita gak butuh alasan untuk menyukai sesuatu. Tapi SG lain kalo yang di tanya hati mereka, mungkin mereka juga gak bisa jawab kayak gue.


[Baca Selengkapnya...]

Rabu, 12 Maret 2014

07 Des (2002) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Kalau dipaksa milih album mana yang paling gue suka dari Sheila On 7, mungkin jawabannya album 07 Des ini. Tapi jangan Tanya kenapa, karena gue sendiri juga gak tahu. Album ketiga yang dirilis tahun 2002 ini menandai Hattrick penjualan di atas satu juta copy oleh band asal Jogja. Dalam sejarah musik tanah air, baru mereka yang berhasil menjual album fisik lebih dari satu juta copy selama 3 album berturut-turut. Penjualan kali ini mencapai sekitar 1.5 juta keping. Salah satu perbedaan dari album ini dengan album sebelumnya adalah pada penciptaan lagu. Memang Eross masih mendominasi dalam penciptaan lagu, namun Anton, Sakti, Duta, dan Adam juga menymbang masing-masing satu lagu di sini.

Berikut 14 lagu yang ada di album 07 Des.
  • 01.                Tunjukkan Padaku
  • 02.                Hingga Ujung Waktu
  • 03.                Seberapa Pantas
  • 04.                Seandainya (cipt. Duta)
  • 05.                Buat Aku Tersenyum (cipt. Sakti)
  • 06.                Saat Aku Lanjut Usia
  • 07.                Mari Bercinta (cipt. Anton)
  • 08.                Terimakasih Bijaksana
  • 09.                Takkan Pernah Menyesal
  • 10.                Tentang Hidup
  • 11.                Bapak-Bapak (cipt. Adam)
  • 12.                Percayakan Padaku
  • 13.                Pria Kesepian
  • 14.                Waktu Yang Tepat Tuk Berpisah


Cover Album 07 Des

“Karya ini terilhami oleh suasana kebersamaan mewujudkan imajinasi pribadi akan sebuah situasi yang mengalir tenang, karena saya percaya bahwa setelah sebuah masa kehancuran datanglah titik balik. Cahaya penuh daya yang dahulu hilang kini bersinar kembali. Akan ada hijau setelah merah, akan ada bunga setelah tumbangnya keganasan, akan ada payung kecil untuk selalu berusaha memberi naungan. Bumi akan tetap bulat sebagai wujud kesetiaan pada setiap generasi yang lahir. Ia memang akan selalu menaungi setiap generasi yang datang, generasi yang juga akan memayungi bumi itu sendiri.” Lindung Bumi by Rudi Mantofani.


Itu adalah filosofi yang terdapat di dalam cover album 07 Des.
[Baca Selengkapnya...]

Kamis, 20 Februari 2014

Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) - Diskografi Sheila On 7

- 0 komentar
Ini adalah album kedua Sheila On 7. Dan album pertama dari mereka yang aku punya dalam bentuk kaset pita. Album ini juga sekaligus sebagai pembuktian diri bahwa Wonder Band Sheila On 7 bukanlah band satu album yang hanya laku di salah satu albumnya. 1,7 juta copy, itulah jumlah angka penjualan album yang memiliki cover warna dasar jingga kemerahan ini. Cover yang menurutku sederhana, dengan motif lengkungan yang membentuk oval dan terdapat logo dari band ini, dan juga judul album yang terletaj di bagian bawah. Sama seperti album sebelumnyaEross masih mendominasi dalam penciptaan lagu. Tercatat hanya “Lihat, Dengar, Rasakan” yang diciptakan oleh Adam dan lagu “Just For My Mom” yang Eross cuiptakan bersama Adam.

Cover Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Berikut ini daftar lagu album:
  • 01.   Sahabat Sejati
  • 02.   Bila Kau Tak Disampingku
  • 03.   Sephia
  • 04.   Just For My Mom
  • 05.   Temani Aku
  • 06.   Sebuah Kisah Klasik
  • 07.   Pagi Yang Menakjubkan
  • 08.   Lihat, Dengar, Rasakan
  • 09.   Tunggu Aku di Jakarta
  • 10.   Karna Aku Setia
  • 11.   Tunjuk Satu Bintang
  • 12.   S’lamat Tidur

[Baca Selengkapnya...]
 
Copyright © . Gunawan Setyo Nugroho - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger